Jejak Darah
Aku
hanya anak biasa pada umumnya, yap… aku adalah Key putera kedua dari Jhonatan
Wicaksono, kakakku Norwan bersekolah di Universitas Castle dan sungguh itu
adalah suatu kebanggaan tersendiri dapat sekolah disana, adikku Renata duduk di
bangku SMP dia tidak pintar disekolahnya tapi di otaknya penuh dengan ide-ide
cemerlang, aku tahu itu walaupun dia sedikit pendiam , dan aku sendiri duduk di
bangku SMA, ya sekolahku memang tempat orang-orang yang bisa dibilang berada, tapi aku
tidak terlalu senang dengan hal itu.
Aku
suka dengan hal-hal yang berbau pembunuhan, petualangan dan misteri, aku
terarik dengan dunia detektif. Aku punya dua sahabat dia juga bersekolah yang
sama dengan ku. Daniel dia sahabatku yang paling konyol walaupun dia tampan
dan terkesan pendiam tapi dia konyol dia selalu membuat alat-alat yang aneh, ya
tapi aku hargai karyanya itu, ya.. setidaknya dapat membantuku. Sahabatku yang satu lagi Sarah, perempuan yang tomboy, walaupun tomboy
sewaktu-waktu dia dapat bersikap keibuan sehingga kita sangat nyaman bersamanya, dengan
motivasi-motivasi yang ia berikan. Hari ini Daniel akan berkunjung kerumahku,
katanya ada hal yang ingin dia bicarakan, entahlah dia memang suka membuat
kejutan.
“Ting..Nong..Ting..Nong..!!!!!”
Bel rumahku berbunyi.
“Silahkan
masuk… Den Key sudah menunggu diperpustakaan!!” ucap Bi Surti. Bi Surti adalah
pelayan di rumahku.
“O..ooohh..
ok deh Bi, selalu sepi ya??” kata Daniel.
“Yaa.. seperti baru kesini saja Den Daniel?!” sahut
Bi Surti dengan nada datar.
Sambil
tersenyum Daniel berjalan melewati ruang
tengah lalu menuju perpustakaan, lalu membuka pintu perpustakaan.
“Hai.. Dan, sudah kutunggu dari tadi” Aku menyapa.
“Tadi aku
lupa menaruh kunci LABku.. hheehe” Jawab
Daniel dengan senyum yang di paksakannya itu. Ada yang aneh dari dia aku tahu
dia memang sedikit aneh, tapi yang ini
berbeda.
“ Apa yang
ingin kau katakan sepertinya penting sekali?”
“Begini..
ehmm..” katanya dengan ragu.
“Waktu
kemarin disekolah tidak sengaja aku mendengar percakapan Mr.Leon dan
Mrs.Riesty..” sambungnya.
“Lalu?”
“Aku tidak
terlalu jelas mendengarnya tapi.. ku rasa ada hal yang bermasalah”
“Ahh..
mungkin hanya perasaan kau saja, dasar kau ini!!
Aku tahu kau bosan karena tidak ada misteri yang harus kita pecahkan bukan??”
tanyaku dengan santai.
“Aku serius
Key, aku mendengar ada yang meneror Kepala Sekolah
kita.” sahutnya dengan berbisik.
“Jangan
terlalu di besar-besarkan! Mungkin saja hanya ulah anak-anak bandel!”
“Ya.. aku
harap juga begitu, semoga tidak terjadi apa-apa” ucapnya dengan tatapan yang
mengerikan.
“Ohh ia,
mengapa kita tidak mengajak Sarah kesini? Aku akan menelponnya.” Kataku
mencairkan suasana.
“Dia tidak
akan datang Key, dia sedang jalan-jalan dengan ibunya.”
“Ohh..!!”
“Heii Keyy,
kau tidak merasa kesepian?” tanyanya tiba-tiba.
“Aku sudah
terbiasa…!” ucapnya sambil menyalakan televisi.
Berita
ditelevisi..
“Laporan
utama hari ini adalah kasus pembunuhan yang terjadi kepada Kepala Sekolah SMA
Citra Bangsa “Samuel Ishak”, yang di
temukan tewas di ruang kerjanya, dengan posisi duduk dikursi kerjanya dengan
raut muka yang sangat ketakutan… Polisi menduga ini adalah pembunuhan”
Aku dan
Daniel terdiam sesaat, lalu kami berpandangan..
“Dan, kau
dengar itu? Apakah aku bermimpi?” ucapku tegang.
“Tidak, kau
tidak bermimpi kawan.. cepat hubungi Sarah beritahu tentang ini..!!! ayo kita
selidiki” Ucapnya bersemangat.
@--------@
30 menit kemudian!!
“Aku sudah
mendengar berita itu, sebelum kau hubungi aku.. sungguh aku terkejut
mendengarnya!!” masuk sarah tiba-tiba di perpustakaan.
“Jujur aku sedikit
tegang, karena kasus yang kita selidiki kali ini terjadi disekitar kita.. dan walllaaa ini kasus PEMBUNUHAN kawan!!” Ucap Daniel dengan wajah yang
menyeramkan dan ketakutan.
“ Yaa.. aku
mengerti kawan, tapi ini sungguh menarik, oiaa.. Dann, bisakah kau jelaskan apa
yang kau dengar saat di Kantor !!” Ucapku penuh hati-hati.
“Wah
sepertinya aku ketinggalan berita!! Ada apa ini sebenarnya?” Sahut Sarah sambil
mengacak-acak rambutnya.
“Okee…
sebenarnya setelah aku mendengar hal itu, aku takut sesuatu hal akan terjadi
kepada Kepala Sekolah kita itu, dan ternyata hal yang kutakutkan itu terjadi
juga” ucapnya dengan raut muka yang berubah dari tegang menjadi tenang.
Lalu
ia menceritakan apa yang dia dengar secara lengkap kepadaku dan Sarah.
“Den Key
makan malam telah siap!!!” Bi Surti memanggil, untuk makan malam.
“Wahh, tak
terasa sudah malam, kawan mari kita mengisi energy, lalu kita pikirkan lagi ....”
@--------@
to be continued !!!!